DISUSUN OLEH :
SAYEKTI UJI H.
SMPNEGERI 1 BLORA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan hasil laporan study tour to bali.
Dengan tersusunya laporan ini saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu
guru yang telah mengajarkan kami menyusun laporan ini dan juga teman teman yang
turut serta berkerja sama dalam penyusunan laporan ini .
Kami
menyadari bahwa meskipun kami telah bekerja menyelesaikan laporan ini secara
maksimal,tetapi masih banyak yang perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritik dari bapak/ibu guru dan semua pembaca demi perbaikan laporan
ini.
Sekian dan terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb.
Blora, februari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul
......................................................................................................
i
Kata pengantar
......................................................................................
ii
Daftar isi
.............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar balakang
.....................................................................................
iv
Tujuan
penulisan
.................................................................................
iv
Alasan memilih
tempat kunjungan ..................................................... iv
Peserta study
tour ................................................................................
iv
BAB II PEMBAHASAN STUDY TOUR
(Lokasi hari
pertama study tour to bali)
Tanah lot
............................................................................................. 1
Badugul
................................................................................................
2
Joger bali
..............................................................................................
3
Sangeh
..................................................................................................
4
Lokasi hari
kedua study tour to bali
Pantai kuta
.............................................................................................
5
Tanjung benoa
.......................................................................................
6
Puja mandala
.........................................................................................
7
Pantai pandawa
......................................................................................
8
Garuda wisnu
kencana
.......................................................................... 9
Lokasi hari
ketiga study tour to bali
Tari barong
...........................................................................................
10
Pasar sukawati
.......................................................................................
11
Monunen bajra
sandhi
........................................................................... 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
............................................................................................
13
Saran
.......................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Study tour adalah
salah satu kegiatan yang diadakan suatu sekolah yang tidak wajib di ikuti.
Dengan adanya study tour kita dapat mengerti perkembangan wisata secara nyata,
dan dapat pula mengembangkan daya pikir atau imajinasi kita. Kegiatan tersebut
merupakan progam yang telah dibimbing dan dapat digolongkan dalam
ekstrakulikuler sekolah. Kegiatan ini juga dilakukan agar dapat menyusun karya
tulis,sehingga dengan adanya wisata selain akan menambah wawasan,juga dapat
dijadikan refreshing atau penyegaran
TUJUAN PENULISAN
1.
Memperkaya wawasan para siswa terhadap lingkungan
2.
Peserta dapat mengetahui tentang sejarah suatu tempat
3.
Peserta dapat mengetahui manfaat telah dibangunnya suatu
tempat
4.
Memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan
pengamatan
ALASAN MEMILIH TEMPAT KUNJUNGAN
a)
Daerah yang strategis,sehingga mudah dijangkau
b)
Untuk mengetahui informasisecara mendetail tentang lokasi
tersebut
c)
Menambah ilmu pengetahuan tentang kebudayaan daerah lain
PESERTA KEGIATAN STUDY TOUR
Peserta
pelaksanaan study tour tahun pelajaran
2014/2015 dari SMP NEGERI 1 BLORA ke Bali diikuti hampir seluruh siswa kelas 8
beserta guru guru pendamping.
BAB II
PEMBAHASAN STUDY TOUR
LOKASI
HARI PERTAMA
TANAH LOT


Hari pertama di
bali kami mengunjungi tanah lot. Tanah
lot berlokasi di desa Beraban kec Kediri Kab Tabanan, , di tempat ini
terdapat 2 pura yang berada di atas batu ukuran besar. Satu berada di atasnya
bongkahan batu, jika air pasang maka pura ini nampak terlihat seperti dikitari
air laut, serta yang satunya lagi berada di bagian utara pura tanah lot ada
sebuah pura terkenal yang letaknya menjorok ke arah laut serta di atas tebing. Di tanah lot
kita bisa mlihat proses matahari terbenam/sunset pada sore hari. Sayangnya kami
kesana pada siang hari. Di tanah lot aku berfoto” yaa untuk sekedar dokumentasi
saja”aku mau cerita sedikit nih tentang tanah lot
Menurut legenda bahwa pura yang ada
di tanah lot tersebut
didirikan oleh seorang brahmana yang sedang mengembara berasal dari pulau jawa,
beliau ialah Danghyang Nirartha yang sukses meyakinkan kepercayaan para
penduduk bali dengan ajaran Hindu serta mendirikan Sad Kahyangan itu sekitar
pada abad ke enam belas, kala itu penguasa tanah lot yang bernama Bendesa
Beraben merasa iri terhadap Danghyang Nirartha karena para pengikut-pengikut penguasa
tanah lot lot tersebut banyak yang meninggalkan dirinya dan beralih
menjadi pengikut Danghyang Nirartha.Oleh karena itu Bendesa Beraben
memerintahkan Danghyang Nirartha untuk pergi dari tanah lot. Akan tetapi
sebelum Danghyang Nirartha pergi meninggalkan tanah lot ia memindahkan
bongkahan batu menuju tengah pantai lalu membangun pura di tengah pantai
tersebut. Dia juga mengubah bentuk selendangnya menyerupai ular penjaga pura.“Tanah
Lot”itu sendiri
berarti Tanah di tengah Laut.
Sejumlah pura yang ada di sekitar Pura Tanah Lot adalah Pura Pekendungan, Pura Penataran, Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh, Pura Batu Bolong dan Pura Batu Mejan. Pura Pekendungan merupakan satu-kesatuan dengan Pura Tanah Lot. Pada mulanya tempat ini bernama Alas Kendung, digunakan sebagai tempat meditasi atau yoga semadi, untuk mendapatkan sinar suci sebelum melanjutkan perjalanan.
Sejumlah pura yang ada di sekitar Pura Tanah Lot adalah Pura Pekendungan, Pura Penataran, Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh, Pura Batu Bolong dan Pura Batu Mejan. Pura Pekendungan merupakan satu-kesatuan dengan Pura Tanah Lot. Pada mulanya tempat ini bernama Alas Kendung, digunakan sebagai tempat meditasi atau yoga semadi, untuk mendapatkan sinar suci sebelum melanjutkan perjalanan.
bedugul
bedugul
merupakan sebuah kawasan wisata pegunungan yang berlokasi di Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sekitar 50 km arah Utara dari kota
Denpasar. Atraksi utama kawasan ini adalah Danau Bratan dengan Pura Ulundanu
Beratan yang seolah-olah mengapung di permukaan air danau. Pura ini merupakan
tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan dan
dikenal sebagai induk semua pura Bedugul, pura yang berkaitan erat dengan
kesuburan di wilayah subak yang ada d seluruh Bali. Oleh karean itu kawasan ini
lebih populer sebagai Bedugul.
Berada
di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja di kawasan ini
ada juga Kebun Raya Eka Karya yang merupakan kebun botani besar yang pertama
yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia, menjadikan tempat ini menjadi
salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau kawasan Bedugul juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang
memadai.
Kawasan Bedugul inimerupakan
sebuah obyek wisata yang menjadi salah satu ikon pariwisata Bali selain Tanah
Lot, Uluwatu, Kintamani dan lainnya. Danau Beratan dengan Pura Bedugulnya
merupaka satu dari 3 buah danau yang terletak sangat berdekatan satu sama
lainnya. Dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan
yang merupakan 2 buah danau yang berdampingan dengan hanya dipisahkan
oleh daratan selebar sekitar 1 km. Kedua danau ini dan Danau Beratan merupakan
3 buah danau yang terbentuk pada sebuah kaldera besar dan merupakan sumber
utama air tawar di Bali selain Danau Batur di Kintamani.
Di kawasan Danau Beratan juga
tersedia berbagai atraksi permainan air seperti jet ski, parasailing, memancing
maupun rekreasi ke tengah danau dengan naik perahu dayung.
Iklim kawasan ini yang sangat
sejuk juga sangat cocok untuk berbagai macam tanaman sayuran dan buah-buahan
yang biasanya dijadikan cendera mata para wisatawan selain juga untuk pasokan
bahan pangan daerah-daerah wisata di seluruh Bali karena kwalitasnya yang cocok
untuk standar internasional.
.
Joger
bali


Sebelum masuk ke dalam kami disambut dengan ramah dan di tempeli stiker
joger, setelah itu tas kami di cek dan setelah itu kita baru bisa masuk
kedalam,
Joger adalah salah satu pusat oleh oleh khas bali yang tidak pernah sepi
pengunjung, Joger itu terkenal dengan pabrik kata kata., di sana barang
barangnya sangat berkwalitas, tidak hanya orang lokal saja yang berkunjung ke
joger tapi orang luar pun banyak yang berkunjung ke sana. Disana harga yang
ditawarkan untuk 1 buah kaos berkisar antara 60 ribu – 100 ribu, harganya cukup
tinggi tapi jangan di khawatirkan kwalitasnya pun juga tinggi, selain kaos
disana juga ada sandal yang bertuliskan joger,gantungan kunci khas bali dan
yang lain.
Hutan
pala sangeh

Sangeh adalah sebuah kawasan yang terletak sekitar 21 kilometer sebelah
utara kota Denpasar, tepatnya Terkenal dengan hutan yang berpenghuni ratusan
monyet yang cukup jinak. Dalam hutan ini terdapat beberapa pura seperti Pura
Melanting, Pura Tirta, Pura anyar dan yang terbesar adalah Pura Bukit Sari.
Berdasar catatan sejarah, Pura Bukit Sari terkait erat dengan Kerajaan Mengwi,
dan dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti, yang merupakan
anak angkat dari Raja Mengwi Cokorda Sakti Blambangan. Anak Agung Anglurah Made
Karang Asem Sakti melakukan tapa Rare, yaitu bertapa seperti bayi/anak-anak,
dan mendapat ilham untuk membuat Pelinggih atau Pura di hutan Pala Sangeh,
yang saat ini dikenal sebagai Pura Bukit Sari yang berada di tengah Hutan Pala.
Nama Sangeh
diyakini masyarakat sekitar terkait erat dengan Hutan Pala, yang berasal dari
dua kata “Sang” yang berarti orang dan “Ngeh” yang berarti melihat, atau orang
yang melihat. Konon kayu-kayu Pala dalam perjalanan dari Gunung Agung di Bali
Timur menuju perjalanan ke Bali Barat, tapi karena ada orang yang melihat,
pohon-pohon tersebut berhenti di tempat yang sekarang dikenal sebagai Sangeh.
Selain terkenal dengan 600 ekor kera abu ekor panjang (Macaca fascicularis) yang jinak, Sangeh juga dikenal karena adanya kawasan hutan homogen seluas 10 hektar berisikan hutan Pala (Dipterocarpus trinervis) yang berumur ratusan tahun, serta adanya Pura Bukit Sari peninggalan Kerajaan Mengwi pada abad ke 17serta adanya Pohon Lanang Wadon.
Selain terkenal dengan 600 ekor kera abu ekor panjang (Macaca fascicularis) yang jinak, Sangeh juga dikenal karena adanya kawasan hutan homogen seluas 10 hektar berisikan hutan Pala (Dipterocarpus trinervis) yang berumur ratusan tahun, serta adanya Pura Bukit Sari peninggalan Kerajaan Mengwi pada abad ke 17serta adanya Pohon Lanang Wadon.
LOKASI HARI
KEDUA
Pantai
kuta

Pantai
kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan denpasar
ibu kota,bali indonesia. Kute terletak di kabupaten badung. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisatawan mancanegara dan telah menjadi objek wisata
andalan pulau bali sejak awal 70-an. Kute sering disebut pantai matahari
terbenam atau sunset beach. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus
untuk olahraga selancar.
Pantai Kuta di Bali yang sangat terkenal
memiliki sejarah penting sejak abad ke-14. Kuta mulai dikenal sejak 1336 M,
dimana Gajahmada dan pasukannya dari Majapahit, mendarat di bagian selatan
pantai ini. Karena sering menjadi lokasi persinggahan, pelan-pelan daerah ini
menjadi pelabuhan kecil. Warga pun menyebut kawasan di Banjar Segara Kuta ini
dengan nama Pasih Perahu yang berarti pantai perahu.
Katanya sudah
sejak tahun 1960an hingga saat ini, Kuta dikenal sebagai tempat wisata paling
sibuk di Bali. Banyak turis
luar negeri maupun dalam yang berdatangan untuk bersenang senang menikmatti
indahnya pantai kuta
Tanjung benoa

Tanjung Benoa Bali adalah tujuan utama wisata air
(watersport) yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini
seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski.
Aku mengunjung pulau penyu yang
berjarak kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa
disewa dilokasi. Sebelum
masuk di penangkaran penyu aku harus membayar dulu 15.000. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan
berbagai spesies penyu yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat
langsung dan bertanya-tanya seputar hal proses pengembang biakan penyu.
Penyu-penyu yang ada dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya.
Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga
puluhan kilo. Selain penyu disini pun terdapat hewan hewan
langka seperti landak,ular dan lain lain. Disini pengunjung diperbolehkan
beroto dengan hewan hewan yang ada disana, karena hewan hewan disana pun sudah
cukup jinak.
Puja
mandala


Puja Mandala adalah sebuah kompleks
tempat bangunan peribadatan indah di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali. Lokasi
Puja Mandala berada di tepi kanan jalan arah menuju Hotel STP (Sekolah Tinggi
Pariwisata). Puja Mandala berjarak sekitar 12 km dari Bandara Ngurah Rai ke
arah Nusa Dua. Juga berdekatan dengan lokasi patung Garuda Wisnu Kencana
Di Puja Mandala terdapat lima tempat
ibadah dari agama yang diakui di Indonesia. Yaitu agama Islam, Katholik, Budha,
Protestan dan Hindu. Uniknya, bangunan tersebut berdiri berdampingan, rumah –
rumah ibadat itu dibangun tanpa sekat pemisah, memiliki satu halaman, dan
memiliki atap yang sama tinggi tanpa ada yang melebihi. Ini merupakan sebuah
cermin dari kebhinekaan yang ika. Kelima bangunan peribadatan tersebut, yaitu :
- Masjid Agung Ibnu Batutah. Nama
Masjid Ibnu Batutah diambil dari nama seorang pengembara Maroko, yaitu
Ibnu Batutah dengan catatan perjalanan dunia terlengkap dari abad ke-14,
melintasi jarak 120.000 km sepanjang dunia kaum Muslim, mencakup 44 negara
modern termasuk Indonesia.
- Gereja Katolik Bunda Maria
Segala Bangsa, tepat di sebelah Masjid Agung Ibnu Batutah, dengan menara
tunggal, dinding depan gevel mengikuti bentuk atap dan bagian belakang
atap tumpang. Nama ini diilhami oleh penampakan Bunda Maria di Amsterdam,
Belanda, yang mengijinkan disapa sebagai Bundanya Para Bangsa. Bersandingkan
nama Maria Bunda Segala Bangsa dan sesuai dengan namanya, umat Gereja MBSB
berasal dari berbagai latarbelakang suku yang ada di Indonesia, maupun
umat mancanegara yang melakukan perjalanan bisnis atau berlibur. Maka,
tidaklah berlebihan kalau gereja Katolik MBSB menjadi miliknya segala
bangsa.
- Wihara Budhina Guna dengan
ornamen cantik berwarna putih dan keemasan. Wihara ini tampak anggun dan
mewah. Pengerjaan patung dan ornamennya terkesan sangat halus dan detail.
- Gereja Kristen Protestan Bukit
Doa dengan sentuhan ornamen lokal yang cukup kental dan menara di depan
gereja dengan lonceng diatasnya.
- Pura Jagat Natha Nusa Dua yang
terletak di bagian paling kanan kompleks. Kala makara paling besar dibuat
dengan sepasang tangan berkuku panjang, yang tidak lazim dijumpai pada
candi-candi Jawa.
7.
Pantai
pandawa.

Pantai pandawa adalah salah satu kawasan wisata diarea kutu selatan
kabupaten badung, bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering
disebut dengan pantai rahasia. Di sekitar pantai ini terdapat 2 tebing yang
sangat besar pada salah satu sisinya di pahat patung pandawa.
Pantai pandawa ini pantai yang indah berpasir putih,berair biru jernih,
cocok sekali untuk menikmati alam. Pantai ini terletak di belakang perbukitan
jadi pantai ini seding disebut pantai rahasia.
Dahulunya Pantai Pandawa kurang dikenal oleh para wisatawan
karena letaknya terpencil, tidak terekpos di belaang bukit batu yang tinggi.
Pemerintah setempat akhirnya membuka pantai tersebut untuk umum dan membuat
akses jalan, membelah bukit batuan tersebut. Jadi, pantai ini tergolong masih
baru beberapa tahun silam.di sisi batuan itu di ukir patung patung pandawa, sebutan untuk 5 orang bersaudara
dalam kisah mahabarata.Terlihat beberapa patung seperti, Dewi Kunti, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, dan Dharmawangsa
.
Garuda Wisnu Kencana

GWK, adalah sebuah taman wisata di
bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu
Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter
di atas permukaan laut. Patung ini nantinya setelah selesai akan menjadi patung
terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. GWK ini merupakan
mahakarya dari seniman Bali I Nyoman Nuarta yang berada di daerah Bali Selatan tepatnya di bukit Unggasan.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas
permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Wisnu Plaza
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi
di daerah GWK dimana tempat kita sementara merupakan bagian paling penting dari
patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada
beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar
belakang. Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat melihat panorama sekitarnya.
Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur
dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan pada
musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan
di sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada, yang secara historis telah
dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis
yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama
musim kemarau. Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena alam
ini dianggap orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci.
LOKASI HARI KETIGA
Tari barong

Sekarang
kita melihat tari barong aku akan ceritakan tentang tari barong sebelumnya aku
foto dulu barongnya.
Tari
barong dan keris adalah suatu tarian yang menggambarkan pertarungan antara
kebaikan melawan kejahatan. Barong adalah mahkluk mhitologi yang mewakili
kebaikan dan mahkluk yang menggambarkan kejahatan adalah rangda.
Awalnya
sahadewa dan kalika bertarung karena permohonan kalika ditolak oleh sahadewa.
Kalika telah berubah menjadi babi hutan dan
burung gagak tetapi masih bisa dikalahkan oleh sahadewa, dan akhirnya
kalika berubah wujud menjadi rangda dan sahadewa berubah menjadi barong, akhirnya
mereka kembali bertarung tapi dalam pertarungan ini tidak ada yang menang dan
tidak ada yang kalah karena mereka sama sama kuatnya, dan akhirnya pertempuran
itu menjadi abadi dan dimana ada kejahatan disitu pula ada kebaikan yang akan
terus bertempur melawan.
Kalika yang berwujud rangda tadi berhasil
membuat roh jahat menguasai tubuh pengikut barong sehingga mereka berusaha
menikam dirinya sendiri dengan keris, barong dengan ilmu kebaikannya menolong
mereka dari kerasukan roh jahat dan berhasil mengusir roh jahat dari tubuh
mereka.
Pasar seni sukawati

Pasar seni sukawati adalah
suatu tempat oleh oleh khas bali,bisa dinamakan pasar seni sukawati karena
mungkit disana banyak dijual barang barang yang bernilai seni tinggi. di sana
banyak dijual berbagai macam kerajinan diantaranya lukisan,kaos,gantungan
kunci,sandal, dan masih banyak lagi. Di
pasar sukawati kita bisa menawar barang
Pedagang di sana biasanya menawarkan barangnya 5 kali lipat dari harga
sebenarnya. Maka dari itu kita harus pintar pintar menawarnya, kita bisa
menawar 1/3 atau ¼ dari harga yang ditawarkan. Di sana kita harus hati hati
dalam membeli atau memilih barang di sana, karena kadang kalau kita tidak jadi
membeli pedagangnya akan memaksa kita untuk membeli.selain itu kita juga hatus
ekstra hati hati karena disana banyak copet
Bajra sandi

Di tengah ruas Jalan Raya Niti Mandala, Renon, berdiri
sebuah monumen megah yang bernama Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau disebut
juga Monumen Bajra Sandhi. Monumen ini menyimpan serangkaian diorama yang
menggambarkan heroisme masyarakat Bali dalam menegakkan kedaulatan dan ikut
memperjuangkan berdirinya Republik Indonesia. Di balik kemegahannya, monumen
ini menyimpan sejumlah kisah menarik dan fakta unik yang tak banyak diketahui
oleh masyarakat.
Pendirian monumen ini berawal dari terpilihnya rancangan arsitektur karya Ir. Ida Bagus Gede Yadnya pada tahun 1981. Dalam kompetisi yang diadakan pemerintah Provinsi Bali tersebut, Gede Yadnya mengajukan rancangan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali. Melalui sebuah proses panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Monumen ini akhirnya diresmikan pada masa Presiden Megawati Soekarno Putri, tepatnya pada 14 Juni 2003.
Nama “Bajra Sandhi” berasal dari bentuk bangunan yang jika dilihat dari kejauhan menyerupai lonceng para pendeta Hindu, yang dalam bahasa Bali disebut bajra. Pada bagian atas, terdapat periuk (kumba) yang melambangkan Guci Amertha. Selain itu, pada bagian gerbang museum, terdapat bentuk kepala Naga Basuki dan kura-kura yang disebut Bedawang Akupa. Kedua makhluk ini erat kaitannya dengan kisah mitologi perebutan Tirtha Amerta antara kaum Dewa dengan kaum Asura (raksasa). Selain nilai-nilai ajaran Hindu, arsitektur bangunan ini juga menyimpan perlambangan nasionalisme. Monumen ini memiliki 17 gerbang utama dan 8 pilar yang merepresentasikan tanggal 17 Agustus. Tinggi keseluruhan monumen adalah 45 meter, sesuai tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Pendirian monumen ini berawal dari terpilihnya rancangan arsitektur karya Ir. Ida Bagus Gede Yadnya pada tahun 1981. Dalam kompetisi yang diadakan pemerintah Provinsi Bali tersebut, Gede Yadnya mengajukan rancangan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali. Melalui sebuah proses panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Monumen ini akhirnya diresmikan pada masa Presiden Megawati Soekarno Putri, tepatnya pada 14 Juni 2003.
Nama “Bajra Sandhi” berasal dari bentuk bangunan yang jika dilihat dari kejauhan menyerupai lonceng para pendeta Hindu, yang dalam bahasa Bali disebut bajra. Pada bagian atas, terdapat periuk (kumba) yang melambangkan Guci Amertha. Selain itu, pada bagian gerbang museum, terdapat bentuk kepala Naga Basuki dan kura-kura yang disebut Bedawang Akupa. Kedua makhluk ini erat kaitannya dengan kisah mitologi perebutan Tirtha Amerta antara kaum Dewa dengan kaum Asura (raksasa). Selain nilai-nilai ajaran Hindu, arsitektur bangunan ini juga menyimpan perlambangan nasionalisme. Monumen ini memiliki 17 gerbang utama dan 8 pilar yang merepresentasikan tanggal 17 Agustus. Tinggi keseluruhan monumen adalah 45 meter, sesuai tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil laporan diatas saya dapat mengambil bahwa :
·
Study tour dapat memanfaatkan obyek yang kita
kunjungi sebagai sebagai sumber belajar.
·
Obyek wisata di bali sangat penting untuk siswa
siswi sebagai sumber belajar dan rekreasi
·
Untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka
yang bermacam macam dan menyiapkan generasi muda untuk memajukan masyarakat
pada umumnya
SARAN
Menurut saya, kegiatan
study tour ini sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi kami dalam menambah ilmu
pengetahuan tentang kebudayaan dan kekayaan pulau Bali. Sebaiknya acara study
tour ini diadakan kembali, terimakasih.
Demikian laporan dari saya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar